Kabupaten Bekasi – Menanam mangrove di pesisir utara Kabupaten Bekasi masih menjadi bagian yang terus dilakukan masyarakat, termasuk pelajar. Pemerintah Desa Pantai Bahagia, menjadikan kegiatan ini sarana edukasi.
Menyambut pagi, sekelompok masyarakat menyusuri tepian tambak di Kampung Beting RT 003/002 Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong.
Setiap orang membawa satu batang bibit mangrove untuk ditanam. Kegiatan menanam itu dijadikan sebagai sarana untuk mengenal lebih jauh pentingnya ekosistem diwilayah pesisir pantai.
Tak asal tanam, bibit pohon mangrove ditanam secara tepat dengan jarak yang tidak terlalu jauh sekitar 1,5 hingga 2 meter. Jarak tersebut sangat penting untuk pertumbuhan pohon mangrove lebih besar.
Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Kurtubi yang menanam pohon mangrove itu, memberikan pemahaman cara menanam mangrove yang benar. Bahkan, dia juga mengajak untuk setiap orang bisa menanam mangrove.
Menanam mangrove terus kita lakukan. Kita sampaikan kepada masyarakat, juga kami sosialisasikan hingga ke masyarakat luar, sekitar kabupaten bekasi, ujarnya Kurtubi saat ditemui pada kamis (13/01).
Kurtubi juga menceritakan beberapa waktu lalu ada sekelompok mahasiswa dari kampus ternama di Cikarang turut andil dalam budidaya mangrove. Bahkan banyak para pelajar dan kelompok masyarakat Kabupaten Bekasi lain yang memilih menanam mangrove sebagai kegiatan kegiatan pelestarian alam. Juga, masyarakat setempat muara gembong.
Terakhir, mahasiswa menanam 1000 pohon pada November tahun lalu, dan kami terus mengajak mengajak masyarakat luas menanam mangrove, katanya.
Kurtubi menilai, dengan menanam satu pohon mangrove berarti telah bersedekah Oksigen ½ kg/hari. Manusia dewasa membutuhkan 1 ½ Kg/hari dan mangrove mampu memproduksi 2 kg oksigen/hari.
Mangrove juga mampu menyerap karbon 4-5 kali lebih baik dibanding pohon lainnya. Makanya mangrove sekarang masih menjadi pohon primadona dalam menangani perubahan iklim. Blue carbon adalah hal yang ideal untuk saat ini guna memperlambat kerusakan lapisan ozon, terangnya.
Wakil Rektor Universitas Pelita Bangsa, Supriyanto mengatakan, kegiatan penanaman mangrove memang sangat positif. Bahkan, kaitan ekosistem mangrove di Kabupaten Bekasi menjadi prioritas kajian di kampus tempatnya mengajar.
Saya juga sering membuat agenda, kaitan dengan mangrove Muara Gembong. terutama, mahasiswa kami. Dari mangrove banyak manfaat, selain untuk ekosistem juga dalam pemanfaatan mangrove, buahnya bisa diproduksi dan sangat bermanfaat, jelasnya.
Menurutnya, penanaman mangrove juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para mahasiswa. Terutama, menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap lingkungan untuk menjaga kedepannya.
Memang, kita sangat support dengan kegiatan penanaman mangrove. Terlebih, bisa menjadi sarana edukasi dan kami konsen dalam pengembangan mangrove kedepannya,tandasnya(biz).