banner 728x250
Daerah  

AOB Nahkodai Warga Kampung Legon, Lawan Kezoliman PT New Armada Tambun

Kabupaten Bekasi – Ratusan massa organisasi masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Aliansi Ormas Bekasi (AOB) bersama warga Jayamukti Kecamatan Tambun Selatan berunjuk rasa menuntut PT Mekar Armada Jaya untuk memperdayakan warga sekitar perusahaan dalam mengelola limbah sisa produksi yang masih memiliki nilai ekonomis.

Ketua Umum Aliansi Ormas Bekasi (AOB), Zaenal Abidin dan Sekjen LSM GIBAS, Manda menegaskan, apabila tuntutannya tidak dikabulkan, maka akan melakukan aksi lanjutan dengan mengerahkan massa yang lebih besar.

Di sampingku itu, sejumlah orang perwakilan dari AOB dan beberapa warga sekitar dipersilahkan masuk ke dalam PT Mekar Armada Jaya untuk berdiskusi dengan pihak perusahaan. Alhasil, tidak adanya kesepakatan alias deadlock.

Dirinya menuding ada oknum di PT Mekar Armada Jaya yang bertindak dzolim. Sebab, orang luar diberikan kesempatan mengelola limbah sisa produksi, Sedangkan orang pribumi Bekasi tidak diberikan kesempatan. Warga sekitar perusahaan hanya kebagian polusinya dan tidak mendapatkan apa-apa.

Sementara itu, Sekjen LSM GIBAS, Manda, sempat mempertanyakan CSR dari PT Mekar Armada Jaya itu dikemanakan? Siapa yang menikmati?

“Dari hasil diskusi antara kami dan pihak perusahaan di dalam tadi, tidak mendapatkan titik temu. Pihak perusahaan menawarkan kepada kami konpensasi, tapi kami dengan tegas menolak. Yang kami inginkan sebagai warga pribumi diberdayakan dalam pengelolaan limbah sisa produksi yang masih memiliki nilai ekonomis. Kami tidak meminta, kami siap membeli sama seperti orang lain. Bahkan, kami siap deposito atau invest untuk membayar lebih dulu limbah tersebut. Pihak perusahaan menawarkan konpensasi tersebut, sama juga mengajarkan kami bodoh,” imbuhnya, Kamis (09/11/2023).

“Kami tidak mau itu, kami mau bekerja, kami mau berusaha di kampung kami sendiri. Kami orang Bekasi juga punya duit, bukan orang mana-mana saja yang punya duit. Sekali lagi, kami mau beli bukan mau minta. Apabila permintaan kami untuk diberdayakan ikut mengelola limbah sisa produksi tersebut tidak dikabulkan, maka kami akan terus-terusan melakukan aksi demo di depan gerbang PT Mekar Armada Jaya sampai kapanpun, dengan jumlah massa yang lebih besar,” tukasnya.

“Kami menolak konpensasi. Jangan ajarkan kami bodoh, tapi berikan kami kesempatan untuk bekerja, kami juga memiliki perusahaan yang berbadan hukum dan berizin, dan bersedia mengikuti segala peraturan yang diterapkan di perusahaan,” pungkasnya (maul).