Bekasi Kota – Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) PC PMII Kota Bekasi menggelar aksi demontrasi, didepan kantor pemerintahan Kota Bekasi, Rabu (26/06/2024).
Menurut KOPRI, Kota Bekasi telah menjadi Kota darurat kekerasan, dan pelecehan seksual. Berdampak, rasa tidak nyaman di kalangan masyarakat. Kasus kekerasan dan pelecehan seksual ini, kerap terjadi pada perempuan, dan laki-laki, serta anak dibawah umur.
“Banyak sekali kasus yang terjadi di Kota Bekasi membuat kami geram. Padahal sudah ada Perda yang di sahkan sejak tahun lalu, namun telah dicatat sejak Januari 2024 hingga sekarang masih ada sekitar 85 kasus. Maka daripada itu, kami turun kejalan agar kasus-kasus yang terjadi pada Perempuan dan Anak segera diselesaikan”, ungkap, Elvin, salah seorang peserta demo
Ada sejumlah tuntutan yang disampaikan KOPRI, diantaranya adalah, menuntut penuntasan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mangkrak, dan meminta PJ Walikota Bekasi, agar mengevaluasi, serta melakukan audit terbuka terhadap kinerja DPPPA.
Pada masanya, Bekasi pernah mendapat predikat dari pemerintah pusat, dengan kategori sebagai, Kota Ramah Terhadap Perempuan Dan Anak. Untuk sekarang, Bekasi butuh kerja keras dari berbagai pihak, guna mengembalikan predikat citra tersebut. (Dy)