Kota Bekasi – WC sultan di Gedung Pemerintah Kabupaten Bekasi menuai kecaman di tengah kesulitan ekonomi saat ini. Warga yang protes menggelar aksi protes unjuk rasa di areal perkantoran Pemerintah Kota Bekasi, Pemkab Bekasi Kabupaten bekasi, Selasa (4/2/2025).
Aksi warga yang tergabung dalam Barisan Enititas Nasional Suara Urgensi (BENSU) meminta KPK mengusut tuntas kasus tahun anggaran 2021 tersebut.
“Kita ketahui bahwa KPK baru menetapkan 1 tersangka, menurut kami bahwa kasus ini tidak mungkin hanya 1 orang saja, pasti melibatkan banyak pihak. Mana tersangka lainnya, kami minta diusut tuntas,” pungkas Rifky, koordinator lapangan BENSU.
Diketahui kasus dugaan korupsi priyek pengadaan toilet di kabupaten Bekasi menelan anggaran hingga Rp. 98 milyar untuk pengadaan 488 titik toilet. Dengan peruntukkan per toilet mencapai Rp. 196,8 juta per titik, ukuran satu unit 3,5 x 3,6 m2.
“Kami menilai KPK masih setengah hati membongkar kasus ini. Maka di kepimpinan KPK yang baru kami mohon semua antek yang terlibat segera dibekuk,” terang Rifky.
Kasus WC sultan dinilai telah mangkrak selama 4 tahun. Massa mendesak ex Kabid Cipta Karya yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Cipta Karya Di Kabupaten Bekasi yang diduga kuat terlibat segera dibekuk.
“Jelas sekali pasti terlibat karena saat anggaran 2021 beliau duduk di sana sebagai penentu kebijakan. Aneh seperti tidak tersentuh,” papar Rifky.
Dalam aksinya massa secara simbolik memberikan hadiah 1 dus tolak angin dengan harapan KPK dapat segera bertindak secara profesional dan tidak masuk angin
Selain Kepala Dinas massa menyakini semua antek yang terlibat juga harus segera diamankan sebagai lambang oenegakan supremasi hukum yang tidak tebang pilih.(Yan)