banner 728x250
Daerah  

Panen Padi di Kabupaten Bekasi naik Tiga Persen,Topang Pangan di Jabar

Kabupaten Bekasi – Panen padi di Desa Sukakarya, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan sebanyak tiga persen dari luas panen tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS Kabupaten Bekasi), Nevi Hendri mengatakan, Peningkatan ini terjadi sejak 2021 yang dihitung berdasarkan metode Krangka Sempel Area (KSA).

Nevi menyebut, untuk secara teknis, produksi padi diperoleh dari hasil perkalian luas panen bersih dengan produktivitas. Luas panen tanaman padi di lahan sawah dikoreksi dengan besaran konversi galengan.

“Sementara produksi beras didapatkan dari hasil perkalian produksi padi atau gabah dengan angka konversi gabah ke beras,” kata Nevi saat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kegiatan panen raya di Kabupaten Bekasi, Minggu, 5 Januari 2023.

“Produksi padi dan beras dihitung hingga level kabupaten dan kota. Termasuk hitungan di Kabupaten Bekasi. Luas panennya meningkat tiga persen sejak 2021,” sambungnya.

Kendati demikian, lanjut Nevi, produksi yang ada saat ini mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Bekasi atau dalam kategori cukup.

Hanya saja, terangnya, pihaknya melihat masih harus dilakukan upaya maksimal pada sisi distribusi dari satu tempat ke tempat lainya.

“Tinggal bagaimana kita optimalkan distribusinya supaya produksi yang dihasilkan berjalan maksimal, kalau dari sisi produksi sih sudah bisa dikatakan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi,” katanya.

Selain itu, Nevi mengatakan bahwa produksi padi di Kabupaten Bekasi masuk pada posisi lima besar di Jawa Barat. Hal ini menunjukkan bahwa potensi padi atau gabah di Kabupaten Bekasi sangat luar biasa karena menjadi penyangga pangan di Jawa Barat dan Jakarta.

“Sehingga dengan posisi ini sangat perlu untuk dipertahankan keberlangsungannya termasuk juga regenerasi petani supaya milenial juga ikut turun ke bawah. Apalagi dengan adanya teknologi mekanisasi bisa menjadi daya tarik milenial untuk terjun sebagai pelaku pertanian,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menyampaikan bahwa data yang diperoleh BPS merupakan data resmi negera yang tidak bisa diragukan lagi karena sudah menggunakan metode KSA.

Ia menjelaskan, dari Kementan sendiri, pengolahan data menggunakan tiga metode, yaitu metode standing crop, laporan daerah dan tinjauan di lapangan.

“Jadi jangan meragukan data BPS. karena datanya sudah melalui proses panjang. Termasuk data KSA, kemudian kami menggunakan tiga metode, standing crop, artificial intelegent, laporan daerah dan datang langsung ke lapangan,” jelasnya.

Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni menyampaikan terimakasih atas perhatian Mentan SYL terhadap perkembangan pertanian di wilayahnya. Termasuk bantuan Kementan seperti teknologi mekanisasi dan benih unggul yang mampu meningkatkan produktivitas.

Dirinya menyebut, luas baku lahan yang ada saat ini mencapai 47.000 hektare, sedangkan lahan di Kecamatan Sukakarya mencapai 3.420 hektare. Dari luasan tersebut, lahan yang dipanen mencapai 423 hektare dengan rata-rata produktivitas mencapai 6,5 ton per ha.

“Terimakasih atas semua bantuan dan perhatian Mentan SYL, termasuk berbagai bantuan dari kementan seperti teknologi dan mekanisasi,”pungkasnya (teguh).