Kota Bekasi – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dsn Menengah, Atip Latipulhayat hadiri seminar nasional pendidikan di Yayasan Teratai Putih Global, Bekasi Timur.
Dalam tema menyiapkan generasi emas Indonesia berkarakter dengan deep learning, Atip dihadapan ratusan guru mengungkapkan pentingnya penguasan objek materi secara mendalam bagi tenaga pengajar.
“Sebelum ke deep learrning saya lebih menekankan pentingnya deep teaching terlebih dahulu. Karena tanpa adanya pengetahuan deep teaching tenaga pengajar maka deep learning yang kita harapkan bagi siswa kita tidak akan tercapai,” ujar Atip, berbicara di hadapan ratusan guru di Aula Sofia, Yayasan Teratai Putih Global, Sabtu (25/1/2025).
Menolak berbicara dengan bahasa akademik yang dalam, menurut Atip penting bagi guru agar tidak memperumit sistem pembelajaran yang ada, dengan fokus penyampaian materi yang sesimpel mungkin namun mengenah, smapai dan dimengerti para siswa secara mendalam.
“Saya paham, di posisi saya sekarang ini sebagai pembuat kebijakan, kita perlu ada konsep sederhana diluar kebijakan yang ada. Serumit apapun kebijakannya, kita harus mampu menuangkannya dengan cara yang paing simpel dan seserhana mungkin,” ungkap Atip.
Berbicara dihadapan ratusan peserta seminar, Atip lebih berbicara ringan dan terkesan mengajak peserta seminar berguyon dan banyak menguncang gelak tawa.
“Sebagai seorang profesor dan penceramah saya rasa segala hal yang rumit, seperti administrasi, kebijakan dan sistem perlu kita sederhanakan. Jangan dipersulit dan permudah saja, bila perlu dengan pola kita sendiri. Tentu tidak mengesampingkan dan keluar dari kebijakan yang ada,” paparnya.
Mengenai deep learning, Atip memaparkan dengan pengertian yang simpel. Bahwa pemahaman yang dalam akan suatu hal dengan metode tertentu sangat diperlukan.
“Tahu banyak dari hal yang sedikit. Menurut saya itulah deep learning. Bagaimana menularkannya ke generasi dan siswa kita, itulah yang menjadi pekerjaan rumah kita,” jelas Atip.
Dalam kesempatan yang sama dihadapan awak media Atip mengamini adanya beberapa sistem baru dalam masa kepemimpinan menteri pendidikan saat ini. Termasuk ujian nasional yang akan diadakan kembali dan akan digelar pada 2025. Serta modifikasi sistem penerimaan siswa Ppdb online dengan tidak mengunakan sistem zonasi.
“Oh tentu, sesuai infomasi yang ada. Pasti kita laksanakan segera, tunggu saja SK nya. Nanti saja detailnya, tunggu saja,” pungkasnya.(Yan)